Adalah Endorphine yang kata seorang teman boleh dibilang sebagai saingan terdekat dari Dionisos, Dewa pesta dan festival, Dewa kegilaan dan kebahagiaan. Yang kalo mau serius di bahas, menurut yang tertulis di perkamen – perkamen dan dongeng – dongeng. Endorphine adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh, pabrik dari energi positif, optimisme, dan rasa senang.
“Yunani sedang produksi endorphine besar-besaran kayaknya”. Kata seorang teman waktu membahas tautan berita ini.
Jumlah wisatawan yang datang ke Yunani tambah banyak. Menurut Digital Journal, turis naik tahun 2013, setelah merosot di tahun 2012. Wisatawan dari Jerman sekarang meningkat jumlahnya hingga 10%, dan dari Austria 35%. Menteri Pariwisata Olga Kefaloyiannis katakan, bertambahnya turis bisa “kembalikan rasa optimis“. – Deutsche Welle
Cukup masuk akal jika kata kuncinya adalah “Kembalikan rasa optimis”, endorphine. Mengembalikan optimisme yang redup, memanggil energi yang hampir hilang.
Cita – cita Olga Kefaloyiannis tinggi dan mulia, bikin semua warga berbahagia dari sektor pariwisata.
Tapi masalahnya adalah krisis Yunani adalah penyakit lama, penyakit menahun yang usianya hampir seumuran dengan krisis subprime mortgage-nya Amerika pada tahun 98.
Masalahnya semakin panjang, karena Europe Central Bank (ECB) pun sudah pusing tujuh keliling, Yunani ngutang mulu, menurut desas-desus surat kasbon-nya hampir segudang. Bagai buah simalakama, dikasih utangan (bailout) lagi, berat, gak dikasih negara – negara yang menggunakan mata uang Euro bakal ikut sakit – sakitan, Spanyol, Itali, Portugal sudah terserang batuk – batuk, hampir 3 tahun belum sembuh – sembuh. Domino Effect Theory bukan teori kacangan.
Jumlah pengangguran di Yunani sekarang 27%. Ini adalah jumlah pengangguran terbesar di Uni Eropa. Jumlah itu menunjukkan: sekitar 1,5 juta orang di negara itu tidak memiliki pekerjaan. Which means, jika kebutuhan dasar manusia adalah sex dan uang, maka sekitar 1.5 juta orang Yunani tidak bisa memenuhi salah satu kebutuhan dasarnya, ga kerja ga ada uang ga ada sex (atau mungkin keduanya, atau ketiganya hahahaha).
(Kembali ke topik…)
Yang Muda Yang Menganggur
Sekitar 51% (sebagian grafik mengakan 62%) warga muda Yunani tidak mendapat pekerjaan walaupun berpendidikan tinggi. Kebanyakan dari mereka terpaksa bergantung pada keluarga agar bisa hidup. Sebagian lagi tinggalkan Yunani dan mencari pekerjaan di negara lain. Kombinasi antara kebanyakan orang pintar dan sedikitnya lapang kerja itu bahaya. Cepat atau lambat Yunani bakal mengenal istilah “Pinter keblinger”.
Pengurangan 25.000 Pekerjaan
Tahun ini pemerintah Yunani diperkirakan akan kurangi 25.000 pekerjaan di bidang layanan umum. Itu langkah untuk capai tujuan pengurangan 150.000 pekerja tahun 2015. Tujuan yang akan dicapai: dari jumlah pekerja sekarang, nantinya hanya satu yang bekerja sementara 10 pensiun.
Apakah itu semua bisa diatasi dengan hanya mengandalkan sektor Pariwisata? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Iya jika Yunani bisa memproduksi banyak endorphine yang berefek bisa menyakinkan para investor untuk berinvestasi kembali. Tidak jika endorphine yang diproduksi adalah endorphine kw 2, kebahagian yang diproduksinya berupa ilusi, kesenangan yang cukup dengan janji-janji. Ingat, investor ga bisa di-modusin. Dengan kata lain, cuma waktu yang bisa menjawab, kita hanya bisa menunggu dan menyaksikan, tidak bisa meramalkan apa saja yang akan dilakukan Negeri Seribu Dewa ini setelah sedikit mendapat nafas dari ECB minggu lalu.
Sekian dan terimakasih.
PS: Selamat idul fitri, dan stay safe. 🙂