Notes: Cara Membelanjakan/habiskan uang dengan benar atau How To Spend Money Right. Pernah di bahas juga The Motley Fool’s Money Podcast, waktu tepatnya lupa lagi. Lalu akhir pekan kemarin di singgung sedikit oleh Bang Ferry Irwandi di channel youtubenya.
Oh ya btw. Orang – orang kok bisa pada pinter gini ya?
Ditengah hingar – bingarnya berita “Pemerintahan Indonesia melakukan pemotongan anggaran bernilai triliunan di Sebagian besar Kementerian”1, dan jiwa hedonku yang semakin meronta-ronta. Sepertinya Membelanjakan uang dengan benar bukan lagi sekedar tentang membeli apa yang kita inginkan, melainkan tentang membuat pilihan yang bijak agar isi dompet kita tetap kuat.
Ya kalopun tidak bisa hidup secara bergelimpang uang, setidaknya jiwa, badan, dan keuangan sehat.
Sabtu kemarin pagi saya coba nge-list apa saja kira – kira yang harus dilakukan.
Bongkar lemari buku dan baca lagi beberapa literatur keuangan,2 dan dengarin podcast di spotify juga.
Biar jadi kepala keluarga gak bodo – bodo amat pas nanti disuruh ngatur keuangan sendiri sama nyonya besar.
Dapat lima point, mungkin bisa nambah lagi kedepannya.
Bagaimana Cara Membelanjakan Uang Dengan Benar:
- Analisa Kebutuhan vs Keinginan.
- Buat Daftar Belanja yang terencana. Terencana yak, jangan random.
- Pilih Produk yang bermutu. Ga harus branded, tapi bagus.
- Manfaatkan teknologi
- Jangan lupa nabung. Dan investasi kalo mampu.
1. Analisis Kebutuhan vs. Keinginan
Sebelum melakukan pembelian, penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah barang atau jasa yang esensial untuk kehidupan sehari-hari, sementara keinginan adalah tambahan yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Anak SD juga tahu kali ya. Tapi ya memang susah pada prakteknya mah.
Contoh:
- Kebutuhan: Membeli makanan, membayar sewa, atau memperbarui peralatan kerja
- Keinginan: Membeli gadget terbaru, liburan mewah, atau dekorasi rumah
2. Buat Daftar Belanja yang Terencana
Membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko dapat membantu Anda tetap fokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan. Ini juga membantu menghindari pembelian impulsif. Jujur yang ini hampir gak pernah dilakukan.
Strategi yang mungkin bisa dilakukan:
- Prioritaskan: Catat semua kebutuhan di atas keinginan dalam daftar.
- Riset Harga: Cari tahu harga terbaik sebelum membeli. Pilih yang paling murah
3. Pilih Produk yang Bermutu dan Ramah Lingkungan
Memilih barang yang bermutu tidak hanya menghemat uang dalam jangka panjang, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik. Maksudnya, minimalisir sampah yang sudah didaur ulang.
Strategi yang mungkin bisa dilakukan:
- Periksa Label: Pilih produk dengan label ramah lingkungan
- Baca Ulasan: Cari tahu tentang kualitas produk dari pengguna lain. Kebiasaan nyobes baca -baca komen orang akhirnya bisa berguna juga.
4. Manfaatkan Teknologi untuk Menghemat
Teknologi dapat menjadi alat yang ampuh dalam berbelanja uang dengan benar. Manfaatkan aplikasi pengelola keuangan, voucher digital, dan promo online.
Pake Apps Pengelola Keuangan:
- Apps Pengatur Keuangan, banyak kok: Untuk melacak pengeluaran dan membuat anggaran
- Sopi atau Tokped: Untuk mendapatkan voucher dan promo belanja online. Hehehe
5. Jangan Lupakan Pentingnya Menabung dan Berinvestasi
Berbelanja uang dengan benar juga berarti mempersiapkan diri untuk masa depan. Pastikan memiliki dana darurat yang cukup dan terlibat dalam investasi jangka panjang.
Strategi yang mungkin bisa dilakukan:
- Dana Darurat: Simpan 3-6 bulan pengeluaran dalam rekening tabungan yang mudah diakses
- Investasi: Mulai dengan alokasi kecil (5% dari penghasilan) dan tingkatkan seiring waktu. Saham boleh masuk kayaknya di bagian ini.
Lalu coba dibikinkan tabel, ini gara – gara dapat rekomen model AI baru dari Nvidia Nemotron. Heading tabelnya “Benar vs Tidak Benar”.
Begini hasilnya:
Kategori | Berbelanja Uang dengan Benar | Tidak Benar |
---|---|---|
Pengeluaran | Terencana, sesuai anggaran | Impulsif, melebihi anggaran |
Kualitas Barang | Bermutu, tahan lama | Murah, cepat rusak |
Tabungan | Ada dana darurat, investasi jangka panjang | Tidak ada persiapan untuk masa depan |
Stres Keuangan | Rendah, terkontrol | Tinggi, tidak terprediksi |
Wah, lumayan juga ya ternyata efeknya?
Belum diliatin ke nyobes, kira -kira bakalan gimana ya responnya?🤭